Higest Ratio Next (HRN)

0 comments

Pengertian Highest Ratio Next
Strategi penjadwalan dengan prioritas proses tidak hanya merupakan fungsi waktu layanan tetapi juga jumlah waktu tunggu proses . Begitu proses mendapat jatah pemroses , prose berjalan sampai selesai . Algoritma ini adalah pengembangan dari SJF – Non Preemptive .
Merupakan :
·  Penjadwalan berprioritas dinamis.
·  Penjadwalan untuk mengoreksi kelemahan SJF.
·  Adalah strategi penjadwalan dengan prioritas proses tidak hanya merupakan fungsi waktu layanan tetapi juga jumlah waktu tunggu proses. Begitu proses mendapat jatah   pemroses, proses berjalan sampai selesai.

Rumus HRN
Prioritas = (waktu tunggu + waktu layanan ) / waktu layanan
Karena waktu layanan muncul sebagai pembagi, maka job lebih pendek berprioritas lebih baik, karena waktu tunggu sebagai pembilang maka proses yang telah menunggu lebih lama juga mempunyai kesempatan lebih bagus.
Dikembangkan oleh Brinch Hansen , untuk memperbaiki   kelemahan algoritma SJF .
Disebut HRN, karena waktu tunggu ditambah waktu layanan adalah waktu tanggap,yang berarti waktu tanggap tertinggi yang harus dilayani.
Sifat
1. Non Preemptive
Jika ada proses CPU talah dialokasikan untuk sebuah proses   maka tidak dapat diberhentikan sampai proses tersebut sesalai
2.  Prioritas Dinamis
   Merupakan mekanisme menanggapi perubahan lingkungan sistem operasi . Prioritas awal yang diberikan ke proses mungkin hanya berumus pendek disesuaikan ke nilai yang lebih tepat sesuai dengan lingkungan.

Kelebihan dan Kelemahan
  Kelebihan
   - Respong time cepat
   - Setiap proses akan mendapatkan layanan yang seimbang
   - Tidak terjadi Starvation , karena proses yang memiliki prioritas dinamis
  Kelemahan
   - Terjadi overhead akibat scheduler harus mengetahui atau            memperkirakan service time proses proses yang akan     dieksekusi

Contoh Kasus

Terdapat sekumpulan proses (A, B, C, D) yang memiliki saat tiba berturut-turut 9:00, 9:05, 9:15, 9:20, dengan lama proses berturut-turut 20’, 15’, 5’, 25’. Tentukanlah kapan saat mulai, saat rampung dan lama tanggap dari masing-masing proses dengan Kategori Penjadwalan Highest Ratio Next ?

• Jawab :












Penjelasan :






Penyelesaian kasus ini dengan menggunakan tabel rasio penalti (Rp) (satu tabel untuk satu proses). Proses A lebih dahulu dikerjakan, karena lebih dahulu tiba dari proses lainnya (09:00), yaitu : 09:00-09:20. Setelah A selesai proses B, C, dan D telah tiba, maka perlu kita hitung rasio penalti (Rp) untuk proses B, C, dan D. Proses A tidak memiliki rasio penalti (Rp) atau Rp=0, karena pada saat tiba proses A langsung dikerjakan oleh prosesor. Rasio penalti (Rp) untuk proses B, C, dan D adalah :



Berdasarkan tabel diatas, maka :

·        Tiba Selama sama dengan waktu sia-sia. Waktu sia-sia dihitung dari saat selesai proses A dikurangi dengan saat tiba masing-masing proses (misalkan proses C waktu sia-sianya adalah 09:20 dikurangi 09:15 = 5’, dan proses B waktu sia-sianya adalah 09:20 dikurangi 09:05 = 15’.
·        Rasio penalti (Rp) = (s+t)/t, dimana s adalah lama tunggu atau antri (waktu sia-sia), dan t adalah lama proses, sehingga.
·        Dari ketiga proses, proses C yang memiliki rasio penalti tertinggi, sehingga proses C yang dikerjakan setelah A.
·        Setelah proses C dikerjakan, maka tabel diatas sudah tidak berlaku lagi, karena waktu sia-sia dari 2 proses sisanya sudah berbeda (mengacu pada saat selesai/rampung proses C, yaitu 09:30, sehingga perlu dibuatkan tabel baru.

Rasio penalti (Rp) untuk proses B, dan D adalah :



Berdasarkan tabel diatas, maka :

·        Tiba Selama sama dengan waktu sia-sia. Waktu sia-sia dihitung dari saat selesai proses C dikurangi dengan saat tiba masing-masing proses (proses B waktu sia-sianya adalah 09:30 dikurangi 09:05 = 25’, dan proses D waktu sia-sianya adalah 09:30 dikurangi 09:20 = 10’.
·        Dari kedua proses, proses B yang memiliki rasio penalti tertinggi (2.7), sehingga proses B yang dikerjakan setelah C.
·        Setelah proses B dikerjakan (09:30-09:45), tinggal proses D yang belum diproses,             maka proses D bisa langsung masuk ke prosesor, yaitu 09:45-10:05.


Contoh 
   Saat tiba tidak sama
   Nama proses    Saat tiba    Lama olah
        A            0              4
        B            1              2
        C            2              5
        D            3              8
        E            4              4
   Pada saat 0  :  hanya ada A, A diolah
   Pada saat 4  :  A rampung, B, C, D, E telah tiba perhitungan rasio penalti
   Proses  Lama tunggu    Rasio penalti
   B       4 - 1 = 3      (3 + 2)/2 = 2,5
   C       4 - 2 = 2      (2 + 5)/5 = 1,2
   D       4 - 3 = 1      (1 + 8)/8 = 1,125
   E       4 - 4 = 0      (0 + 4)/4 = 1
          Rasio penalti tertinggi pada B, B diolah

      Pada saat 6  :  A dan B telah rampung perhitungan rasio             penalti
      Proses  Lama tunggu    Rasio penalti
      C        2 + 2 = 4     (4 + 5)/5 = 1,8
      D        1 + 2 = 3     (3 + 8)/8 = 1,375
      E        0 + 2 = 0     (2 + 4)/4 = 1,5
      Rasio penalti tertinggi pada C, C diolah
      Pada saat 11 :  A, B, dan C telah rampung perhitungan rasio         penalti
           
      Proses  Lama tunggu    Rasio penalti
        D      3 + 5 = 8     (8 + 8)/8 = 2
        E      2 + 5 = 7     (7 + 4)/4 = 2,75
      Rasio penalti tertinggi pada E, E diolah
      Pada saat  15 : A, B, C, dan E telah rampung D diolah


Pada tabel perhitungan

      


        Nama Kelompok 
        1. Ndofa  
        2. Haikal 
        3. Reza Ardiansyah
        4. Ma'mun

                                


Related Post :

0 comments:

Notice me Senpai...

Salam GAMA Boy